Minggu, 14 Oktober 2012

RSA Didik Tenaga Kesehatan Yang Bekualitas


RSA Didik Tenaga Kesehatan Yang Bekualitas

Tenaga kesehatan terutama dokter masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Dinas pendidikan dan kebudyaan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan berupaya memujudkan  keinginan tersebut.  Dinas  pendidikan  mendirikan Rumah Sakit Akademik  untuk mendidik dan menghasilkan dokter yang berkualitas dengan standar standar nilai yang sudah ditentukan oleh Dinas kesehatan.  Seperti Rumah Sakit Akademik  Universitas Gajah Mada yang dikelola oleh UGM.

Saat mengunjungi RSA UGM Wakil Menteri Kesehatan  Prof dr Ali  Ghufron Mukti, MSc PhD  mengatakan saat  ini  Indonesia memiliki 19 buah Rumah Sakit Akademik di bawah KeMenDikBud. Dari rumah sakit yang ada, ada beberapa yang belum bisa berjalan dan beroperasi secara maksimal. Kendala yang dihadapi seperti pembangunan gedung yang belum selesai atau kendala teknis lainnya.

Di dalam pengelolaan Rumah Sakit Akademik  terdapat kendala yaitu, masalah anggaran atau keuangan, masalah SDM , kelembagaan atau operasional  dan penggunaan keuangan untuk keperluan modal atau pelayanan. Kendala tersebut dikarenakan rumah sakitadalah lembaga yang padat modal, padat teknologi, padat karya, dan padat ilmu.

Rumah Sakit Akademik tidak hanya tempat untuk belajar tetapi juga sebagai wahana untuk mendidik serta melakukukan riset untuk kemajuan kualitas dokter yang dibutuhkan. Selain itu RSA juga sebagai sarana pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum.

Pelayanan kepada masyarakat umum sejak dibukanya RSA per maret 2012 hingga  Oktober 2012 mengalami perkembangannya yang signifikan. “Hal ini membuktikan bahwa RSA UGM dapat diterima  oleh masyarakat “ujar Prof.dr.Arif Faisal, Sp.Rad(K)., DHSM direktur RS Akademik UGM.
Direktur RSA dan WaMenKes memberi keterangan pada media