RSA Didik Tenaga
Kesehatan Yang Bekualitas
Tenaga kesehatan terutama dokter
masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Dinas pendidikan dan
kebudyaan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan berupaya memujudkan keinginan tersebut. Dinas pendidikan
mendirikan Rumah Sakit Akademik
untuk mendidik dan menghasilkan dokter yang berkualitas dengan standar
standar nilai yang sudah ditentukan oleh Dinas kesehatan. Seperti Rumah Sakit Akademik Universitas Gajah Mada yang dikelola oleh UGM.
Saat mengunjungi RSA UGM Wakil
Menteri Kesehatan Prof dr Ali Ghufron Mukti, MSc PhD mengatakan saat ini Indonesia memiliki 19 buah Rumah Sakit
Akademik di bawah KeMenDikBud. Dari rumah sakit yang ada, ada beberapa yang
belum bisa berjalan dan beroperasi secara maksimal. Kendala yang dihadapi
seperti pembangunan gedung yang belum selesai atau kendala teknis lainnya.
Di dalam pengelolaan Rumah Sakit
Akademik terdapat kendala yaitu, masalah
anggaran atau keuangan, masalah SDM , kelembagaan atau operasional dan penggunaan keuangan untuk keperluan modal
atau pelayanan. Kendala tersebut dikarenakan rumah sakitadalah lembaga yang
padat modal, padat teknologi, padat karya, dan padat ilmu.
Rumah Sakit Akademik tidak hanya tempat
untuk belajar tetapi juga sebagai wahana untuk mendidik serta melakukukan riset
untuk kemajuan kualitas dokter yang dibutuhkan. Selain itu RSA juga sebagai
sarana pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum.
Pelayanan kepada masyarakat umum
sejak dibukanya RSA per maret 2012 hingga Oktober 2012 mengalami perkembangannya yang
signifikan. “Hal ini membuktikan bahwa RSA UGM dapat diterima oleh masyarakat “ujar Prof.dr.Arif Faisal, Sp.Rad(K)., DHSM direktur RS Akademik UGM.
Direktur RSA dan WaMenKes memberi keterangan pada media |